Salam…
Pengetahuan Yang Unik
Semoga pembaca
berada pada keadaan yang sangat menggembirakan, pada kali ini saya akan menulis
sedikit tentang musik yang saya kutip dari penulis Djohan dalam bukunya yang
berjudul Psikologi Musik cetakan #3.
Pengetahuan Yang Unik
Teori
multi inteligensi Gardener (1983), dalam bukunya Frames Of Minds bersebrangan dengan indikator
inteligensi tunggal, yaitu sqor IQ. Ketika itu ia mengatakan terdapat tujuh
kecerdasan manusia, tetapi saat ini telah menjadi sembilan. Dari masing-masing
inteligensi yang dikatakannya mencakup delapan kriteria yaitu: (1) potensi
isolasi oleh kerusakan otak, (2) keberadaan keajaiban, (3) kejeniusan (savant)
idiot, (4) kepribadian luar biasa, (5) inti operasi yang teridentifikasi atau
serangkaian operasi, (6) sejarah perkembangan yang berbeda, (7) sejalan dengan
keahlian kinerja “tingkat akhir”, dan (8) evolusi sejarah dan hal-hal yang
masuk akal. Kedelapan kriteria tersebut didukung oleh hasil eksperimen
psikologis, penemuan psikometrik, dan segala kelemahan koditifkasi sistem
simbol.
Setiap
inteligensi atau model pemahaman secara unik memfasilitasi menusia untuk
memahami kehidupan di dunia ini dengan cara yang unik pula. Tidak ada satupun
dari semua inteligensi itu yang lebih baik satu dari yang lainnya karena memagn
berbeda. Oleh karenanya, sama kuatnya dengan bahasa, masing-masing memiliki
keterbatasan untuk berkomunikasi. Bebrapa hal penting mengenai konsep manusia
seperti kebenaran, kecantikan, keadilan, cinta, dan kepercayaan dapat
dipelajari dan dipahami melalui pengalaman non-verbal yang sama halnya dengan
melalui kata-kata.
Terlebih
sangat memungkinkan seseorang untuk berpikir secara artistik. Requiem karya
Mozart atau musik kematian dari lebanon misalnya menunjukkan pikiran musikal
terhadap subjek kematian. Mengapa hal ini menjadi penting bagi kehidupan
manusia? Kemampuan ras manusia untuk berjuang dalam dunia ini tidak tergantung
pada percakapan dalam artian kekuatan, ketepatan, ketajaman penglihatan, atau
kepekaan penciuman. Semua tergantung pada apa yang dipelajari. Manusia perlu
tahu tentang diri mereka sendiri dan dunia melalui berbagai kemungkinan cara
menanggapi keberhasilan.
Kebanyakan
cara berpikir musikal terletak di bawah pemahaman: bermain. Sementara itu
pemahaman tersebut merupakan pencemaran terhadap musik karena pada kenyataannya
kemahiran bermain secara evolutif sangat signifikan. Hal penting dari bermain
akan lebih dipahami secara jelas bila melihat kepekaan mengeksplorasi,
menyelidiki, dan memecahkan masalah (Brown, 1994). Keingintahuan dapat saja
diperoleh dengan membunuh seekor tikus tetapi bagi manusia bisa saja untuk
sebuah penemuan dan pencarian bagi sumbangan perkembangan ilmu pengetahuan.
Aspek
bermain dalam setiap lingkungan akan mendorong terjadinya penemuan pada faktor
kepekaan baik melalui nyanyian maupun tarian yang mengiringi perburuan atau
peperangan. Mana yang lebih penting? Apakah keduanya dibutuhkan dalam
kehidupan? Secara umum, ada beberapa hal yang sungguh-sungguh secara signifikan
dibutuhkan dalam kehidupan, tetapi secara khusus adalah permainan musik. Apa
yang telah dipelajari manusia tentang diri mereka sendiri dan dunia melalui
musik memiliki faedah yang luar biasa.
Mungkin
hal terpenting yang dipelajari manusia melalui musik adalah bagaimana
bersepakat dengan perasaan. Walau beberapa respons emosi tertentu terjadi
ketika masih bayi sebagai sebuah mekanisme protektif. Sejauh yang dimengerti
bahwa respons yang yang dimaksud di sini adalah upaya merekognisi dan
mengekspresikan perasaan. Salah satu ciri sifat kemanusiaan adalah sensitivitas
perasaan. Menjadi manusia seutuhnya berarti menyelami nuansa tak terbatas yang
hadir diantara ujung-ujung kutub emosi. Pada akhirnya menghasilkan sebuah
pengalaman terpenting, yaitu kemampuan non-verbal.
Sering
kali dapat dilihat bagaimana terbatasnya kosakata yang dimiliki wilayah
non-verbal ini dan bagaimana selalu mengalami kesulitan untuk menyampaikan
kepada orang lain secara persis apa yang dirasakan. Sebaliknya, mendengar juga
merupakan suatu kebutuhan untuk merealisasi berbagaia perilaku agresi dalam
masyarakat. Kita perlu
belajar menemukan cara-cara mendistribusikan kelakuan dari perasaan seseorang
yang sedang marah tetapi tanpa tindakan. Bagaimana seseorang merasakan kesepian
dan putus asa menghindari rasa marah? Bagaimana orang menghindari rasa marah
dan tanpa bereaksi? Bagaimana dengan orang yang mengalami kesedihan dan
keputus”asa”an. Ini adalah contoh ekstrim, tetapi semua tahapan perasaan adalah
penting dipelajari untuk merasakan bagaimana arti sebuah kedalaman. Musik
merupakan saluran paling tegas untuk mengekspresikan emosi. Seseorang dapat
belajar menanggung rasa sedih, frustasi, rasa marah, ekspresi gembira, dan
cinta melalui pengalaman musikal.
Dari
kesembilan teori inteligensi Gardner yang ada sekarang, nantinya mungkin akan
terus berkembang sebagai bukti untuk makin memahami kehidupan. Oleh karena itu,
setiap jenis inteligensi yang ditawarkan dapat digunakan untuk mencari
informasi tentang perbedaan aspek kedalaman (inner) dan keterbukaan manusia. Musik tidak lebih baik dan lebih
buruk dari banyak cara lainnya dalam menyediakan informasi khusus tentang
manusia. Artinya, perkembangan cara mengontrol dan memperbaiki emosi harus
menjadi sebuah evolusi yang luhur.
No comments:
Post a Comment