Breaking News

Tuesday 22 March 2016

Musikalitas Manusia

Salam…

Musikalitas Manusia

Semoga pembaca berada pada keadaan yang sangat menggembirakan, pada kali ini saya akan menulis sedikit tentang musik yang saya kutip dari penulis Djohan dalam bukunya yang berjudul Psikologi Musik cetakan #3.

Musikalitas Manusia

                Musik merupakan sifat universal yang dimiliki manusia. Sejak ribuan tahun lamanya musik telah ikut berperan secara signifikan di dalam kehidupan manusia di seluruh muka bumi. Tetapi bagaimanapun jga kita mengetahui keuniversalan musikalitas manusia? Bagaimana kita bisa menjadi manusia yang musikal? Apakah musikalitas itu uiversal juga, kalau “ya”, breupa warisan atau hasil belajar? Kita akan coba menelaah beberapa pertanyaan mendasar diatas. Selaku sebuah dialog, musikalitas dapat didefinisikan sebagai kepekaan untuk meresposns atau sensitivitas terhadap stimuli musikal. Di dalamnya termasuk apresiasi dan pemahaman musik tetapi tanpa harus memiliki keterampilan memainkan alat musik (George dan Hodges, 1980). Oleh karenanya, semua orang memiliki beberapa tingkatan musikalitas karena masing-masing orang memiliki cara berbeda dalam merrespons musik yang sesuai dengan budayanya.
                Apa yang membuat seseorang menjadi unik serta bagaimana perilaku seseorang yang musikal bisa sejalan dengan keunikan tersebut? Apakah musik terpisah dari sifat kemanusiaan atau ada bukti yang mendukung bahwa musik adalah bagian yang melekat pada sifat manusia? Bila ada pertanyaan mengapa manusia itu unik dan berbeda dengan makhluk lain, maka dengan cepat jawabannya adalah: perbedaan selalu kontras dan tidak ada yang sama. Mungkin saja ada makhluk lain yang memiliki beberapa karakter khusus yang sama dengan manusia tapi tidak dalam konteks atau hal yang sama. Misalnya, bila disepakati bahwa salah satu karakteristik yang berbeda dari manusia merupakan  bahasa, maka memang memungkinkan terdapat kemiripan sistem komunikasi antara lumba-lumba atau bahasa isyarat yang digunakan oleh simpanse sebagai salah satu hal dasar dari tingkah laku yang sama. Atau bila dikatakan organisasi sosial adalah sifat manusia, maka akan pararel dengan apa yang ditemukan pada perilaku semut atau kumbang. Manusia memiliki upacara yang terkait dengan kematian seseorang demikian halnya seperti gajah yang perilakunya memiliki semacam ritual pemakaman. Pada tingkatan yang berbeda, musik memiliki pandangan dengan nyanyian ikan paus. Bagaimanapun juga tingkat keterkaitan manusia dalam perilaku, bahasa, organisasi sosial, ritual, dan musik yang membedakannya dengan makhluk hidup lain.
                Bila humanitas manusia merupakan hasil dari derajat keterlibatannya dengan perilaku tertentu, maka tentu akan lebih tinggi dari hewan walau mempunyai beberapa pola dasar perilaku yang mirip. Mestinya perbedaan antara pola manusia dan hewan secara luas itulah yang membuat manusia menjadi: unik. Kembali ke persoalan bahasa, memang benar bahwa simpanse dalam sebuah laboratorium bisa dilatih berinteraksi dengan bahasa isyarat. Tetapi jangan lupa bahwa mereka belajar bahasa isyarat manusia dengan bantuan dari pelaith yang juga manusia. Sementara dalam lingkungannya sendiri bisa disimpulkan simpanse juga saling berkomunikasi. Setelah jutaan tahun, mereka tidak mengembangkan keterampilan linguistik atau menyamai keterampilan berinteraksi seperti yang dilakukan oleh manusia.
Oleh karena itu bila manusia terutama bila berbeda dalam taraf perilaku saja, lantas bagaimana menerangkannya? Apa saja sifat asli manusia yang sebenarnya? Jawaban beberapa pertanyaan yang mendasar da atas telah berabad-abad ditelaah oleh para filsuf, ilmuwan, maupun seniman. Walau tetap harus diakui tidaklah gampang untuk menemukan jawaban yang tepat dan memuaskan. Akan tetapi, dari penemuan dan pencarian sekian lama akhirnya dapat diikhtisarkan sepuluh topik yang menjelaskan keterkaitan musik dengan keunikan dan sifat yang berada pada diri manusia.
                Yaitu, (1) secara biologis terlihat jelas memperlihatkan adanya perbedaan anatomi dan kebebasan dari perilaku instingtif. Potensi biologis, terutama sekali dari otak manusia yang membedakan manusia dengan hewan. lalu, (2) tingkat adaptabilitas yang tinggi yang membuat diri manusia menjadi makhluk yang unik. Mungkin saja manusia tidak memiliki kemampuan fisik yang khusus tetapi pasti memiliki kekhususan mental. Konsep perbedaan tersebut berguna untuk memahami bagaimana manusia mencerminkan kebutuhan dengan perilaku yang tidak terbatas. Manusia tidak hanya hidup dengan cara tertentu tetapi bebas beradaptasi dengan lingkungan dan berbagai gaya hidup.
                Lalu, (3) manusia merupakan satu-satunya makhluk yang menjalani evolusi kultural. Kultur adalah media yang membuat manusia secara berkesinambungan melakukan adaptasi dengan lingkungannya. Sekaligus sebagai metode untuk mendistribusikan kemampuannya kepada generasi baru secara berkesinambungan. lalu, (4) perilaku simbolik yang berupa hal bahasa verbal sebagai perkakas untuk berkomunikasi yang sangat khusus. Bahasa memungkinkan manusia bisa berkomunikasi dan mengekspresikan pikiran secara tepat atau dengan cara perumpamaan. Selain itu, manusia juga mempunyai perilaku simbolik non-verbal. Kemampuan bukan saja hanya berguna sebagai pelengkap kata-kata tetapi juga untuk mengekspresikan pikiran disaat kata-kata sudah tidak memungkinkan.
                Lalu, (5) cinta yang membuat manusia mempunyai hasrat kuat untuk memberi dan menerima. Proses percintaan merupakan sifat yang penting bagi perkembangan dan pemeliharaan kepribadian yang sehat. Oleh karena hal tersebut merupakan perilaku yang penting oleh sebaba itu cara membagi dan mengekspresikan cinta dikonsep dalam beberapa cara. Lalu, (6) aktivitas bermain yang bukan hanya menyenangkan tetapi adalah bagian yang penting dalam konteks hidup manusia. Permainan di dalam sebuah perayaan formal mennempati posisi yang penting di dalam semua budaya. Permainan kreasi berasal dari rekayasa lingkungan sensori yang di dalamnya terdapat elemen-elemen yang penuh kejutan dan petualangan.
Lalu, (7) reliji yang dibutuhkan oleh manusia untuk beribadah dan telah berakar sebagai perilaku yang universal. Baik sebagai individu maupun kelompok, semua manusia akan merefleksikan berbagai hal yang bersifat spiritual. Demikian pula dengan , (8) teknologi yang sering disebut perkakas. Keberhasilan teknologi pada kenyataannya membuat manusia mampu menemukan kemajuan di hampir semua bidang yang digelutinya. Teknologi saat ini sudah tidak bisa dipisahkan dari perilaku dan segala kebutuhan manusia untuk hidup di manapun. Teknologi membuka horizon pemikiran dan perilaku baru sebagai akibat dari sifat petualang yang dimiliki oleh manusia.
                Lalu, (9) pengetahuan sebagai sarana untuk memuaskan perilaku rasa ingin tahu manusia yang pada prinspnya memang diciptakan untuk menjadi kreator oleh sang kreator. Rasa keingintahuan yang alamiah membuat manusia berkreasi dengan berbagai cara dan pengetahuan. Terakhir, (10) sensitivitas estetik yang dalam praktik ras manusia sehari-hari dapat terlihat melalui perhatian terhadap keindahan. Manusia bergerak oleh karena pengalaman yang indah juga dari keindahan yang dihasilkan. berkreasi dan merespons keindahan adalah bagian dari diri manusia.
                Kesepuluh topik di atas menunjukkan beberapa cara bahwa manusia itu unik adanya sehingga bila dikatakan musik memiliki peran signifikan dalam hidup manusia sebenarnya merupakan suatu hal yang sangat jelas. Musik bukan masalah hal yang terpisah, sepele, isu sampingan dari manusia tetapi lebih dari itu, musikalitas adalah inti dari apa yang diartikan sebagai “menjadi” manusia. Seperti yang dikatakan Thomas (1979) di bawah ini:

“Saya sangat percaya bahwa spesies kita sudah tidak sabar dengan perubahan yang sedemikian cepat dan menjadikan manusia sebagai bagian berguna dari alam. Semua itu dikarenakan kita adalah spesies yang mengagumkan dan telah berhasil mewujudkan hidup dengan sangat baik. Kita memiliki bahasa serta mampu membangun metafor secara terampil dan presisi. Kita memiliki kasih sayang. Kita juga memiliki keturunan yang berguna, dan kegunaan merupakan hal yang sangat dekat dengan “tujuan umum” semua kehidupan. Dan akhirnya, mungkin yang terbaik dari semua itu adalah kita memiliki musik. Semua spesies memiliki kemampuan untuk memproduksinya mulai sejak awal masa kanak-kanak bahkan kebanyakan dengan segera setelah lahir ke dunia sebagai bagian dari evolusi yang standar.....”

No comments:

Post a Comment

Designed By Published.. Blogger Templates