Breaking News

Friday 25 March 2016

Kemahiran Bahasa

Salam…

Kemahiran Bahasa

Semoga pembaca berada pada keadaan yang sangat menggembirakan, pada kali ini saya akan menulis sedikit tentang musik yang saya kutip dari penulis Djohan dalam bukunya yang berjudul Psikologi Musik cetakan #3.

Kemahiran Bahasa

                Makna kedua dari manfaat yang diperoleh melalui musik adalah dalam hal kemahiran berbahasa. Kemahiran bahasa adalah salah satu langkah terpenting bagi spesies manusia untuk mempertahankan dan memperpanjang usia hidup. Oleh sebab itu atribut yang membantu proses ini haruslah yang terbaik atau pilihan. Aspek musikal dari bahasa seperti garis melodi, variasi timbre, dan ritme juga merupakan aspek terutama dalam bahasa. Salah satu hasil dari perbincangang mengenai hubungan ibu-bayi adalah si bayi menjadi termotivasi untuk merekognisi dan merespons pola suara yang kelak diperlukannya untuk persepsi bahasa. Ketika orang tua berkomunikasi dengan bayinya, cara “baby talk” (bahasa bayi) secara alamiah telah menegaskan aspek melodi, timbre, dan ritme melalui lidah alamiahnya.
                Misalnya kita dapat mengamati hasil eksperimen yang menunjukkan bagaimana bayi memberi sinyal terhadap suara yang mereka dengar. Seorang bayi yang berusia 3 bulan ditunjukkan dua gambar kartun secara simultan disertai satu musik latar. Si bayi tampak menatap secara selektif gambar yang ditunjukkan sambil mendengarkan suara yang terdengar menyertai gambar tersebut. Pada eksperimen kedua, kedua gambar kartun dirangkap menjadi satu sambil tetap diperdengarkan musik latar. Ketika kedua gambar kartun dipisahkan, si bayi tampak mengikuti gambar yang memiliki suara musik latar. Hal ini secara jelas menunjukkan bahwa bayi sudah memiliki mekanisme untuk berorientasi pada suara.
                Ritme juga memainkan peran penting dalam kemahiran bahasa. Bayi akan menggerakkan anggota tubuhnya ketika mendengar percakapan di sekelilingnya (Bohannan, 1983). Jika mereka mendengar bahasa yang berbeda, maka ritme mereka juga akan berubah secara perlahan. Aktivitas ritmis dalam kemahiran bahasa menjadi penting sebagai dasar untuk memperoleh aspirasi kognitif dan interelasi antara kognisi  dengan afeksi. Menurut Campbell (1986), kemampuan menginterpretasikan keberadaan interval untuk bahasa dan musik hanya ada dan dimulai ketika bayi berinteraksi dengan lingkungan dan orang-orang terdekatnya.
                Secara simultan dengan kemahiran mekanisme mendengarkan dan memproduksi bahasa, bayi belajar mengumpulkan informasi berguna lainnya melalui aspek musikal dari komunikasi. Mereka belajar bahwa ada pesan non-verbal penting yang harus dikirim dan diterima. Walau kebanyakan ungkapan yang mereka ucapkan masih dalam berbagai variasi pemahaman yang tak terbatas. Melalui beberapa maksud seperti bahasa tubuh, konteks dan terutama melalui aspek musikal dari bahasa (prosody), maka seseorang dapat mengekspresikan makna “sebenarnya” dari arti di balik sebuah kata.
                Pada terminologi evolusi biologis dikatakan bahwa otak dilengkapi dengan sistem saraf yang memiliki kemampuan untuk memproduksi dan menginterpretasikan pesan verbal dan non-verbal sebagai langkah penting dalam hidup. Satu keuntungan dari aspek musikalnya otak adalah terhadap kemahiran bahasa. Bayi secara otomatis akan terpengaruh untuk berorientasi terhadap suara. Sementara orang dewasa yang menggunakan bahasa motherese untuk memotivasi bayi, akan memberi perhatian kepada garis melodi, timbre dan ritme kata dan kalimat yang diucapkan. Bayi juga belajar menerima dan memancarkan suara bahkan dengan muatan emotif dan kognitif.


No comments:

Post a Comment

Designed By Published.. Blogger Templates